Alat Kontrasepsi MOW
PENGERTIAN
Tubektomi atau disebut juga dengan Sterilisasi Wanita adalah metode kontrasepsi bagi seorang wanita yang tidak ingin hamil lagi dengan mengikat atau memasang cincin pada saluran telur kanan dan kiri
CARA KERJA
KELEBIHAN
- Metode ini sangat efektif mencapai 99,5%
- Metode ini cocok bagi pasangan yang memutuskan sudah tidak ingin menambah jumlah anak
- Tidak mempengaruhi proses kualitas dan volume ASI
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
- Rahim tidak diangkat sehingga ibu masih mendapat haid
- Secara psikologis akan merasa nyaman dalam kehidupan seksualnya karena tidak khawatir akan terjadi kehamilan
- Dapat efektif dalam jangka waktu lama
- Dapat dilakukan segera setelah persalinan ataupun setelah keguguran
EFEK SAMPING
- Setelah pembedahan, Anda harus beristirahat selama 2-3 hari dan tidak mengangkat beban berat selama 1 minggu
- Dapat muncul rasa nyeri dan bengkak pada daerah operasi, namun bisa diatasi dengan obat
- Resiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anastesi/pembiusan umum)
- Tidak melindungi diri dari penyakit kelamin/Infeksi Menular Seksual, termasuk HIV/AIDS
PERSYARATAN MENGGUNAKAN MOW
- Usia > 26 Tahun
- Paritas > 2
- Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya
- Pada Kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius
- Sukarela setuju dengan prosedur ini
CARA PENGGUNAAN
- Pasca persalinan normal (segera setelah proses persalinan hingga 1 minggu, tunda pemasangan setelah minggu ke-1 hingga ke-6, dapat dipasang kembali setelah minggu ke-6) menngunakan metode minilap (bukan laparaskopi)
- Post Sectio Caesarian (Dapat Segera dipasang pada saat operasi)
- Interval (Sewaktu – Waktu)
- Pasca Keguguran (Tidak terbukti adanya infeksi pervis)
PANTANGAN
- Jangan Menggunakan MOW, Jika
- Hamil atau diduga hamil
- Baru persalinan di atas 1 minggu. Tubektomi bisa dilakukan segera setelah persalinan hingga di bawah 1 minggu atau di atas 6 minggu paska persalinan.
- Perdarahan vagina yang belum jelas
- Infeksi sistemik atau panggul yang akut
- Tidak boleh menjalani proses pembedahan
- Belum yakin mengenai keinginannya untuk tidak memiliki anak lagi
- Jumlah anak kurang dari 2 dan umur anak terakhir di bawah 2 tahun
TEMPAT PELAYANAN
- Puskesmas Paripurna
- Praktik Dokter
- Rumah Sakit
FAKTA DAN RUMOR
RUMOR |
FAKTA |
Tubektomi membuat wanita kehilangan hasrat seksual |
Tubektomi tidak membuat wanita kehilangan hasrat seksual, memungkinkan untuk melakukan hubungan seksual seperti sebelumnya bahkan secara psikologis dapat merasa lebih nyaman dalam melakukan hubungan seksual |
Tubektomi dianggap sebagai prosedur mengangkat rahim |
Tubektomi bukan merupakan prosedur pengangkatan rahim, hanya memotong atau mengikat saluran telur. |
Walaupun sudah melakukan tubektomi, tapi tetap bisa hamil lagi. |
Tubektomi memiliki efektivitas 99,5% dalam mencegah kehamilan, artinya walaupun sangat kecil ada kemungkinan gagal atau hamil, yaitu sekitar 5 kehamilan per 1000 perempuan selama tahun pertama penggunaan. |
Kalau sudah melakukan tubektomi tidak bisa lagi kerja berat |
Wanita yang sudah melakukan tubektomi tetap bisa bekerja berat. Wanita tersebut hanya perlu beristirahat beberapa hari saja setelah proses tubektomi |
Tubektomi bisa dibuka lagi |
Kemajuan teknologi kedokteran sudah memungkinkan proses tubektomi untuk dibuka kembali. Namun demikian prosedur ini masih belum umum, sangat mahal, dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit-rumah sakit tertentu saja. |
VIDEO
- Tubektomi dan MOW
- Rumor tentang tubektomi
- Seputar Vasektomi dan Tubektomi
- Peran Ibu Dalam Membesarkan Anak
INSTRUKSI PADA KLIEN
- Jagalah luka tetap kering hingga balutan dilepaskan
- Mulai aktifitas normal secara bertahap (sebaiknya dapat kembali beraktifitas normal setelah 7 hari pembedahan)
- Hindari hubungan intim hingga merasa cukup nyaman.
- Hindari mengangkat benda benda berat dan bekerja keras selama satu minggu
- Minum Obat secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter/petugas
- Jadualkan pemeriksaan rutin antara 7-14 Hari pasca pembedahan atau sebelumnya sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas
- Kembalilah setiap waktu apabila anda menghendaki perhatian tertentu, atau tanda tanda yang tidak biasa
PENANGANAN ATAS KOMPLIKASI YANG MUNGKIN TERJADI
- Infeksi Luka. Penanganan : Kontrol ke dokter/tenaga kesehatan. Apabila terlihat infeksi luka, Obati dengan antibiotic, bila terdapat abes lakukan drainage dan obati seperti yang terindikasi
- Demam Pasca Operasi (>380c). Penanganan : Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan
- Rasa Sakit Pada Lokasi Pembedahan. Penanganan : Pastikan tidak ada tanda tanda infeksi, berikan analgetik atau sesuai dengan keadaan yang ditemukan
SUMBER
- BKKBN. 2018. Pilihan Metode Kontrasepsi Bagi Masyarakat Umum : Panduan Untuk Petugas dan Kader Lapangan.
- BKKBN. 2017. Alat, Obat dan Metode Kontrasepsi. BKKBN Perwakilan Banten: Serang
- BKKBN. 2015. Panduan Keluarga Berencana. BKKBN: Jakarta http://skata.info/kontrasepsiku.com
- https://www.youtube.com/watch?v=KEf331MHE9U
- https://www.youtube.com/watch?v=fm3VnAziT5E
- https://www.youtube.com/watch?v=knN151BFKxc
- https://www.youtube.com/watch?v=0KPHmPMm8Vk